Wednesday, December 24, 2008

ISRA' - MI'RAJ

Inti sari hadisDari hadis-hadis yang sudah kita tuliskan sebelumnya, maka mari kita simpulkan dalam poin-poin terpentingnya.Dari hadis Abu Hurairah dari Al-Musayyab, yaitu:1. Tidak djelaskan posisi dan keberadaan Nabi saat itu (apakah sedang tidur atau sedang terjaga atau apakah beliau SAW sedang berada dimasjid Al-Haram, dirumah atau ditempat tertentu, hadis langsung bercerita mengenai pertemuan Nabi Muhammad dengan Nabi Musa)2. Nabi Muhammad SAW diceritakan bertemu dengan Nabi Ibrahim as dan oleh beliau, Nabi SAW diberi pilihan antara susu dan arak (Khamr), Nabi memilih susu3. Dihadis ini sama sekali tidak disinggung mengenai keadaan arwah para Nabi yang lain termasuk arwah Nabi Ibrahim, apakah sedang shalat atau tidak, tetapi yang jelas seperti sudah dijelaskan pada poin 2 diatas, Nabi Ibrahim diceritakan langsung memberi Nabi Muhammad pilihan minumanDari hadis Abu Hurairah dari Abu Salamah, yaitu :1. Digambarkan arwah para Nabi sedang Shalat di Baitul Maqdis (Yerusalem)2. Nabi Muhammad lalu jadi imam shalat dari para arwah Nabi-nabi setelah waktu Shalat masuk3. Setelah itu Nabi dikenalkan oleh seseorang (tidak jelas siapa orang tersebut) kepada malaikat penjaga neraka yang ada disana (di Baitul Maqdis, Yerusalem diantara jemaah arwah para Nabi). Dari hadis Anas bin Malik melalui jalur Az-Zuhri dari Abu Dzar adalah, yaitu :1. Saat itu Nabi Muhammad SAW sedang tidur dirumahnya dimekkah2. Atap rumahnya dibuka3. Malaikat Jibril turun lalu membedah dada Nabi SAW dan mencucinya dengan air zam-zam4. Nabi dan malaikat Jibril langsung pergi kelangit sampai lapisan ke-7 dimana disana beliau SAW bertemu dengan arwah Nabi Ibrahim as5. Peristiwa diatas digambarkan langsung terjadi tanpa terlebih dahulu mampir di baitul maqdis6. Nabi mendapat perintah shalat 50 kali dari Alalh7. Nabi langsung mengajukan dispensasi untuk menurunkan jumlah tersebut kepada Allah (tanpa terlebih dahulu bertemu dengan arwah Nabi Musa as)8. Allah langsung menurunkan beban dari 50 kali menjadi 1/2 nya (jadi 50 dibagi 2 adalah 25 kali shalat )9. Nabi turun kelangit berikutnya dan baru bertemu arwah Nabi Musa10. Arwah Musa meminta kepada Nabi Muhammad agar kembali menghadap Allah untuk meminta dispensasi kembali11. Nabi kembali menghadap Allah dan mendapat dispensasi ulang sebesar 1/2 dari jumlah keringanan sebelumnya ( 25 dibagi 2 adalah 12.5 kali shalat )12. Nabi turun kelangit berikutnya dan bertemu lagi dengan arwah Nabi Musa13. Arwah Nabi Musa meminta kepada Nabi Muhammad agar kembali menghadap Allah untuk meminta dispensasi kembali14. Nabi kembali menghadap Allah dan mendapat dispensasi ulang sehingga jadi 5 kali shalat dalam sehari semalamDari hadis Anas bin Malik melalui jalur Qatadah dari Ibnu Sha'sha'ah, yaitu :1. Saat itu Nabi Muhammad SAW sedang berada di :1.1. Samping rumah (tidak dijelaskan rumah siapa)1.2. Samping Ka'bah (redaksional yang diriwayatkan oleh Ahmad bin Hambal)1.3. Reruntuhan bangunan (redaksional yang juga diriwayatkan oleh Ahmad bin Hambal)1.4. Diatas bongkahan batu sambil berbaring (berdasar redaksional riwayat Bukhari dan Ahmad bin Hambal juga)2. Ada 3 orang malaikat mendatangi Nabi SAW3. Malaikat Jibril turun lalu membedah dada Nabi SAW dan mencucinya dengan air zam-zam4. Nabi naik Buraq kebaitul Maqdis5. Nabi shalat dengan arwah para Nabi dan menjadi imam mereka6. Nabi naik kelangit7. Dilangit Nabi berkenalan dengan arwah para Nabi (padahal sebelumnya diceritakan mereka masih ada di Baitul Maqdis)8. Sampai dilangit ke-6 Nabi bertemu arwah Nabi Musa9. Saat bertemu dengan beliau, arwah Nabi Musa malah menangis10. Dilangit Nabi SAW pergi kebaitul maqmur11. Bertemu dengan arwah Nabi Ibrahim as dan Nabi SAW diberi dua pilihan air minum12. Yaitu Arak dan susu plus madu13. Nabi memilih susu14. Nabi naik lagi ke Sidratul Muntaha15. Disana ada 4 sungai, 2 sungai didalam surga dan 2 sungai lainnya adalah sungat Eufrat dan Nil16. Nabi mendapat perintah shalat 50 kali17. Nabi turun kelangit berikutnya dan bertemu arwah Nabi Musa18. Arwah Musa meminta kepada Nabi Muhammad agar kembali menghadap Allah untuk meminta dispensasi kembali19. Allah lalu menurunkan beban dari 50 kali menjadi 40 kali20. Nabi turun lagi kelangit berikutnya dan bertemu lagi dengan arwah Nabi Musa21. Arwah Musa meminta kepada Nabi Muhammad agar kembali menghadap Allah untuk meminta dispensasi kembali22. Nabi kembali menghadap Allah dan mendapat dispensasi ulang sebesar 30 kali23. Nabi turun lagi kelangit berikutnya dan bertemu lagi dengan arwah Nabi Musa24. Arwah Musa meminta kepada Nabi Muhammad agar kembali menghadap Allah untuk meminta dispensasi kembali25. Nabi kembali menghadap Allah dan mendapat dispensasi ulang sebesar 20 kali26. Terus berulang sampai akhirnya diturunkan menjadi 5 kali shalat27. Ketika Arwah Musa meminta kepada Nabi Muhammad agar kembali menghadap Allah untuk meminta dispensasi kembali ...28. Ada seseorang memanggil Nabi dan berseru bahwa dispensasi yang diberikan sudah finalDari hadis Anas bin Malik melalui jalur Hammad bin salamah dari Tsabit Al-banani, yaitu :1. Nabi Muhammad SAW diberi Buraq lalu kebaitul Maqdis2. Disana Nabi SAW shalat bersama para arwah nabi yang lain dan jadi imam shalat mereka3. Malaikat Jibril memberi Nabi dua pilihan air minum, susu dan arak4. Nabi memilih susu5. Nabi lalu pergi kelangit6. Kembali bertemu dengan arwah para Nabi disetiap lapisan langit ( padahal sebelumnya diceritakan mereka masih ada di Baitul Maqdis )7. Nabi kesidratul Muntaha8. Allah mewajibkan 50 kali shalat9. Nabi turun kelangit berikutnya dan bertemu dengan arwah Nabi Musa10. Arwah Musa meminta kepada Nabi Muhammad agar kembali menghadap Allah untuk meminta dispensasi kembali11. Nabi kembali menghadap Allah dan mendapat dispensasi, yaitu dikurangi 5 kali dari total jumlah sebelumnya ( jadi 50 - 5 = 45 kali )12. Kejadian ini terus berulang dan dispensasi dari Allah turun per-5 kali dari jumlah-jumlah sebelumnya ( dari 45 jadi 40, dari 40 jadi 35 dst )26. Akhirnya diturunkan menjadi 5 kali shalatDari hadis Anas bin Malik melalui jalur Syarik bin Abu Namr, yaitu :1. Nabi Muhammad SAW ada di Ka'bah2. Datang 3 orang malaikat kepada Nabi3. Malaikat Jibril membelah dada Nabi dan dicuci dengan air zamzam4. Nabi SAW naik Buraq menuju kebaitul maqdis5. Disana Nabi SAW shalat bersama para arwah nabi yang lain dan jadi imam shalat mereka6. Nabi naik kelangit7. Kembali bertemu dengan arwah para Nabi disetiap lapisan langit8. Diberi perintah shalat 50 kali9. Nabi turun kelangit berikutnya dan bertemu dengan arwah Nabi Musa10. Arwah Musa meminta kepada Nabi Muhammad agar kembali menghadap Allah untuk meminta dispensasi kembali11. Nabi kembali menghadap Allah dan mendapat dispensasi, yaitu dikurangi 10 kali dari total jumlah sebelumnya ( jadi 50 - 10 = 40 kali )12. Kejadian ini terus berulang dan dispensasi dari Allah turun per-10 kali dari jumlah-jumlah sebelumnya ( dari 40 jadi 30, dari 30 jadi 20 dst )13. Akhirnya diturunkan menjadi 5 kali shalat14. Nabi lalu turun kedunia15. Nabi terbangun dan berada di Masjidil HaramDari perbandingan antar riwayat Abu Hurairah melalui sanad Abu Salamah dengan riwayat Abu Hurairah melalui sanad Said bin Al-musayyab juga dengan semua riwayat lain menimbulkan kritik sebagai berikut :1. Mana yang benar : arwah para Nabi sedang shalat atau tidak ? Berdasar riwayat Al-Musayyab mereka tidak melakukan shalat.2. Jika jawabannya adalah "Ya", bagaimana dengan kasus Nabi Ibrahim memberi Nabi dua wadah minuman dalam riwayat Abu Hurairah dari Al-Musayyab ?3. Siapa yang jadi imam manusia : Muhammadkah atau Ibrahim as ?Bukankah Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia" (QS. Al-Baqarah (2) : 124) ? Padahal semua Nabi adalah manusia juga (lihat QS. Ibrahim (14) : 11 ) maka ketentuan surah Al-Baqarah ayat 124 diatas tentu termasuk jemaah para Nabi tersebut.4. Apakah Nabi mampir dulu ke Bait Al-Maqdis seperti mayoritas riwayat diatas ataukah tidak seperti riwayat Abu Hurairah melalui jalur Az-Zuhri dari Abu Dzar ?5. Dimana tepatnya posisi Nabi saat awal pemberangkatan ?5.1. Disamping rumah (tidak dijelaskan rumah siapa) ?5.2. Disamping Ka'bah ?5.3. Direruntuhan bangunan ?5.4. Diatas bongkahan batu sambil berbaring ?5.5. Didalam rumah beliau di Mekkah ?6. Benarkah Allah bersikap plin-plan dengan ketetapan-Nya sendiri dan seorang arwah Nabi Musa terkesan lebih mengetahui akan sesuatu yang belum terjadi daripada Allah dan Nabi Muhammad SAW yang notabene disatu sisi sebagai Al-Khaliq yang Maha mengetahui segala sesuatunya dan disisi lain adalah seorang Nabi yang harusnya lebih tahu kondisi umatnya ketimbang seorang Nabi yang sudah wafat ratusan tahun dari masanya ?Bukankah Allah berfirman : Dan Allah menetapkan hukum (menurut kehendak-Nya), tidak ada yang dapat menolak ketetapan-Nya dan Dia-lah yang Maha cepat hisab-Nya. (QS. AR-Ra'd (13) : 41)Tidaklah mereka mengetahui bahwa Allah mengetahui segala yang mereka sembunyikan dan segala yang mereka nyatakan. (QS. Al-Baqarah (2) :77)Disini kita bisa mengambil persamaan contoh kasus dalam hal kebolehan melakukan hubungan suami istri dibulan Ramadhan (lihat QS. Al-Baqarah (2) : 187), secara jelas disebutkan betapa sesungguhnya Allah itu mengetahui akan kelemahan makhluk-Nya:Allah mengetahui bahwasannya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu ... (QS. Al-Baqarah (2) : 187)7. Berapa tepatnya jumlah pengurangan Shalat dari 50 kali itu ?7.1. Dari 50 kali langsung menjadi 1/2 nya seperti riwayat Anas bin Malik melalui jalur Az-Zuhri dari Abu Dzar ?7.2. Dari 50 kali bertahap menjadi 40 kali (berkurang per-10 kali) seperti riwayat Anas bin Malik melalui jalur Qatadah dari Ibnu Sha'sha'ah ?7.3. Dari 50 kali bertahap menjadi 45 kali (berkurang per-5 kali) seperti riwayat Anas bin Malik melalui jalur Hammad bin salamah dari Tsabit Al-banani ?8. Bagaimana proses awal pengurangan jumlah Shalat tersebut ?8.1. Nabi langsung meminta dispensasi tanpa bertemu dulu dengan arwah Nabi Musa ?8.2. Nabi terlebih dahulu bertemu dengan arwah Nabi Musa baru meminta dispensasi ?9. Apakah Nabi berjalan menggunakan Buraq ataukah langsung ?10. Siapa yang memberi Nabi pilihan air minum : Malaikat Jibril ataukah arwah Nabi Ibrahim ?11. Disebutkan sebelumnya Nabi shalat mengimami para arwah Nabi sebelumnya dibumi (di Baitul Maqdis), lalu ketika Nabi naik kelangit disebutkan bahwa Nabi sudah bertemu dengan mereka disetiap lapisan langit. Bagaimana dan kapan proses mereka naik kelangit dan langsung siap diposisinya masing-masing (setiap lapisan langit) padahal sebelumnya mereka baru saja shalat bersama Nabi sementara Nabi Muhammad sendiri baru saja naik bersama Jibril kelangit tahap demi tahap ? Padahal jarak antar langit cukup jauh dan perjalanan para ruh dari bumi menuju langit memakan waktu yang lama ?Bukankah Allah berfirman : Naik malaikat-malaikat dan ruh-ruh kepada-Nya dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun (QS. Al-Maarij (70) : 4) ?Perbedaan waktu yang disebut dalam ayat diatas dinyatakan dengan angka satu hari malaikat dan ruh berbanding 50.000 tahun waktu bumi, perbedaan ini tidak ubahnya dengan perbedaan waktu bumi dan waktu elektron, dimana satu detik bumi sama dengan 1.000 juta tahun elektron atau 1 tahun Bima Sakti sama dengan 225 juta tahun waktu sistem solar. Jadi bila malaikat berangkat jam 18:00 dan kembali pada jam 06.00 pagi waktu malaikat, maka menurut perhitungan waktu dibumi sehari malaikat sama dengan 50.000 tahun waktu bumi. Dan untuk jarak radius alam semesta hingga sampai ke Muntaha dan melewati angkasa raya yang disebut sebagai 'Arsy Ilahi, 10 Milyar tahun cahaya diperlukan waktu kurang lebih 548 tahun waktu malaikat. Bagaimana menjelaskan poin 11 diatas ?12. Disaat awal Nabi berangkat : apakah beliau terjaga ataukah tertidur ?Dari dua belas pertanyaan yang kita kemukakan berdasarkan hasil perbandingan silang hadis-hadis shahih yang dirangkum oleh Syaikh Nashiruddin Al-Albani dalam kitab shahihnya, maka jelas dibutuhkan penjelasan yang kongkret dan memuaskan. Bahwa kemudian pertanyaan-pertanyaan ini dikembalikan lagi pada doktrin "Iman" maka ini akhirnya hanya sebuah pelarian dari ketidak berdayaan kita dalam mengkritisi dan menyikapi riwayat-riwayat yang saling berlawanan dalam dogma keyakinan kita. Fakta bahwa kita terlalu sering bersikap fanatik secara berlebihan dalam berkeyakinan sehingga mengalahkan keobyektifitasan dan analisa kita secara jujur. Bila ada yang mendebat hadis apalagi yang diperdebatkan hadis itu merupakan riwayat dari Imam Bukhari dan Imam Muslim maka mulailah kita sibuk untuk balik menyerang orang yang mengkritisi tersebut dengan sejumlah argumentasi yang pada hakekatnya malah tidak menyambung dengan apa yang dilontarkan oleh orang tersebut sebelumnya. Kita justru menerima sebuah pesan atau kritikan dari orang lain lebih banyak bukan untuk dipahami ataupun dianalisa namun justru untuk ditanggapi. Apa yang disampaikan oleh orang lain khususnya bila berhubungan dengan keyakinan kita maka kitapun cenderung mengartikannya sebagai bentuk serangan bukan menyikapinya sebagai sebuah masukan yang membangun ataupun memperbaiki diri. Kita sepakat bila firman Allah tidak mungkin salah atau saling kontradiksi, namun bagaimana dengan hadis ? bagaimana dengan hadis-hadis hasil periwayatan shahih para Imam seperti Bukhari, Muslim atau Ahmad bin Hambal ?Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur'an ? Kalau kiranya Al-Qur'an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. (QS. An-Nisa (4) :82)-- Salamun 'ala manittaba al HudaKhud al hikmah walau min lisani al k

No comments: