Wednesday, December 24, 2008

NEGERIKU ... TUHANKU

Faathiru (al)ssamaawaati wa(a)l-ardhi ja'ala lakum min anfusikum azwaajan wamina (a)l-an'aami azwaajan yadzraukum fiihi laysa kamitslihi syay-un wahuwa (al)ssamii'u (a)lbashiir(u)Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan untuk kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan begitupula dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan, dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu.Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS. Asy-Syuura [42] :11)(al)ladzii khalaqa sab'a samaawaatin thibaaqan maa taraa fii khalqi (al)rrahmaani min tafaawutin fa(i)rji'i (a)lbashara hal taraa min futhuur(in)Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang (QS. Al-Mulk [67] :3)Sejak awal Allah telah menciptakan segala kejadian yang ada termasuk penciptaan makhluk-makhluk-Nya dalam keadaan berpasang-pasangan. Semua itu dibentuk untuk menjaga keseimbangan sistem yang berlaku dalam tatanan ciptaan itu sendiri. Tidak terkecuali didalamnya adalah manusia yang diciptakan secara heterogen : laki dan perempuan (dzakar wa untsa). Allah berfirman (al Hujurat: 13): "Wahai manusia, sungguh Kami telah meciptakan kamu dari seorang jenis lelaki dan wanita".Perhatikan pula (53:45): "Dan sungguh Dia yang menciptakan berpasang-pasangan, yaitu lelaki dan wanita" Dari adanya kedua jenis kelamin pada manusia ini maka nantinya akan ada kecenderungan terhadap masing-masing lawan jenisnya yang pada akhirnya akan mengikat mereka dalam satu kesatuan hubungan yang dari sana mereka memiliki kemampuan untuk berketurunan dan melestarikan spesies manusia itu sendiri.Melalui kitab al-Qur'an kita disuguhkan berbagai cerita tentang keinginan sejumlah manusia suci dalam pentas sejarah berbagai jaman yang sangat ingin mendapatkan keturunan, tercatatlah misalnya kisah Nabi Ibrahim dan istri beliau Sarah serta kisah dari Nabi Zakaria. Mereka mewakili contoh insan-insan normal yang berjalan diatas fitrah kemanusiawian mereka sebagaimana pembentukan awal dari Tuhan.Tapi ternyata tidak semua manusia berjalan lurus diatas garis alamiahnya, ada sejumlah orang yang malah cenderung untuk mengingkarinya dan membuat penyimpangan-penyimpangan dari kausalitas yang telah berlaku. Indonesiaku merupakan contoh paling dekat dengan fenomena-fenomena ini.Tidak terlalu jauh dari kota Palembang dimana aku berada, tepatnya didaerah Kasang Solok, Kecamatan Kumpe Ulu Kabupaten Muarojambi Propinsi Jambi ada seorang anak menggumuli ibu kandungnya hingga hamil dan bahkan melahirkan. Ironisnya pergumulan itu justru disyahkan oleh sang ibu kandung itu sendiri yang sudah menjanda belasan tahun dan dilakukan atas dasar suka sama suka.Ketika kasus ini terbongkar, sang anak yang bernama Feriyanto sama sekali tidak memperlihatkan tanda-tanda penyesalannya. Ia justru sempat mengatakan bahwa dia bingung harus memanggil apa kepada sang bayi yang lahir dari benih dirinya dan sang ibunda. Antara anak dan adik. (Lihat : Harian Sriwijaya Post edisi Senin, 28 Juli 2008 hal. 1)Nun jauh dari pulau Sumatera, melompat kita ketanah Jawa tepatnya daerah Jombang-Jawa Timut ada seorang pemuda bernama keren "Very Idham Henyansyah" alias Ryan melakukan serangkaian pembunuhan berantai dengan angka korban diatas 10 jiwa. Tambahan lagi, orang satu ini terakhir kali diketahui sebagai seorang yang saleh dan rajin kemasjid sekaligus sebagai pelaku homoseksual atau menyukai hubungan sesama jenis.Maha Suci Allah, aku memohon pertolongan kepada-Nya untuk semua keturunanku dari hal-hal keji semacam ini.Menelusuri ayat-ayat al Qur'an dan hadits-hadits nabi, memberikan penjelasan pada kita bahwa apapun alasan yang dibuat oleh manusia saat ini tak akan ditolerir oleh ajaran Islam. Kisah kaum Luth yang pernah terjadi di daerah sekitar Jordan dan Palestina bernama "Saduum/Soddom" (nama perbuatan ini lebih dikenal dengan nama sodomI. Sementara itu, dalam bahasa Arabnya, hubungan sejenis ini lebih dikenal dengan lawath, yang diambil dari kata Luth) merupakan dalil terjelas yang mengharamkan hubungan sejenis ini. Bahkan menurut al-Qur'an, perbuatan seperti ini adalah perbuatan keji yang tertinggi, yang tak seorang manusia manapun pernah melakukannya (Innakum lata'tuuna al faahisyah maa sabaqakum bihaa min ahadin minal'aalamiin). Al-Qur'an juga menyatakan perbuatan itu dilakukan oleh komunitas yang kaanuu qawma saw-in faasiqiin(a) (jahat dan fasik).Perbuatan hubungan sejenis, baik yang dilakukan oleh pria maupun oleh wanita, adalah perbuatan keji yang amat tercela. Sehingga Allah menegaskan, bahwa tak satu pun dari kalangan al'aalamiin (pada umumnya ulama menafsirkan seluruh makhluk Allah) yang pernah melakukannya. Artinya, babi-babi, kera-kera, anjing-anjing, tikus-tikus, hingga ulat-ulat dibalik tanah tak akan melakukan hal seperti ini, karena demikian memalukan. Tapi kenapa ada manusia yang melakukannya? Jawabannya, manusia telah berulah menjadikan diri mereka jauh lebih hina dari binatang itu sendiri.Ketika Ibrahim memohon kepada malaikat yang akan mengazab kaum Luth agar ditunda karena Luth masih berada dikalangan mereka, malaikat menjawab (Hud: 76): "Ya Ibraahim, a'ridh 'an haadza, innahu qad jaa amru rabbik ainnahum laatihim 'azdaabun ghaeru marduud" (Oiy Ibrahim, biarke baelah gawe ini. Sungguh keputusan Tuhanmu telah datang dan sungguh mereka akan didatangi adzab yang tidak tertolak).Sulit bagi kita untuk menutup mata, mendustai diri dari kenyataan, dan apalagi menyalahkan zaman atau alam sekitar. Menjamurnya penyaluran syahwat yang dilajur oleh dorongan biologis semata, syahdan bermunculanlah samen leven (living together, unmarried couples [konsep yang mempromosikan target nuclear family], homo seksualisme, lesbianisme, kumpul kebo), prostitusi (lokalisasi pelacuran), unwanted child (anak haram), single headed household (pola keluarga tunggal), single parent (single mother, single father), parentsless, penyakit kelamin (sipilis, raja singa, AIDS), hingga panti-panti asuhan anak terlantar dan sebatang kara sebagai akibat ulah kejahatan seksual, termasuk di antaranya adalah abortus provocatuscriminalis. Pergaulan bebas memang menjanjikan kepuasan yang tak kunjung tiba, akhirnya masing-masing pihak mencari cara kepuasan. Salah satunya adalah dengan mengganti jenis kelamin dengan harapan semoga kepuasan yang didambakan dapat terpenuhi.Okelah jika yang mengganti kelamin ini termasuk kelompok Khuntsa alias hermaphrodit alias berkelamin ganda. Dalam kasus ini dia memang harus dan wajib untuk menghilangkan salah satunya berdasar tinjauan ilmu kedokteran modern dan hukum Islam yang berkaitan. Misalnya dia cenderung kepada sifat kewanitaan namun dia ternyata tidak punya komponen sebagaimana halnya wanita (seperti payudara untuk menyusui, rahim untuk tempat reproduksi) maka dia harus memilih menjadi laki-laki, kecuali bila kondisinya memang mendukung. Tetapi faktanya kejadian didunia kita sekarang justru orang berganti kelamin bukan atas dasar pertimbangan tersebut melainkan hanya mengikut nafsunya semata.Ini semua salah satu akibat dari tidak tegasnya hukum diberlakukan.Mulai dari korupsi, kolusi, perzinahan, pembunuhan, perkosaan, malpraktek, klaim kerasulan dan beragam tindak kriminal lain sebagainya.Orang jadi tidak sungkan untuk maling duit negara, duit perusahaan, merekayasa laporan keuangan, berzinah terang-terangan, menggumuli lawan jenis dalam rumpun keluarga yang sama, melakukan pembunuhan dengan bermacam gayanya termasuk mutilasi, memperkosa dan seterusnya.Coba kalau hukum dinegara ini jalan dengan tegas, maka untuk pelaku homo dan lesbi mestinya uqtulil faa'ila wal maf'uula, untuk koruptor potong tangan, untuk penzinah dia didera didepan banyak orang, untuk pembunuh maka dia mesti di Qishash. Saya yakin negeri ini InsyaAllah aman dan relatif berkurang pesat tingkat kejahatannya.But, it is only a dream. A sweet dream that never come true.Dalam Mu'jam Tabrani dan lainnya dari hadits yang disampaikan Said bin Zubair, dari Ibnu Abbas; ia berkata, bersabdalah Rasulullah saw, "Tiada suatu kaum itu mengurangi takaran, mengelabuhi timbangan kecuali Allah akan mencegah hujan kepada mereka. Dan tiada nampak perzinaan pada suatu bangsa kecuali akan timbul maut atas mereka. Tidak lahir pada suatu kaum perbuatan riba kecuali Allah akan mengangkat penguasa yang gila. Tiada muncul pembunuhan pada suatu bangsa kecuali Allah akan memberi kekuasaan kepada musuh-musuh mereka. Dan tiada timbul suatu perbuatan homoseksual kecuali akan timbul pada mereka kehinaan (kemusnahan). Dan tiada suatu bangsa meninggalkan amar ma'ruf nahi mungkar, kecuali amal-amal mereka tidak akan terangkat dan doa-doa mereka tidak didengarkan" (HR.Tabrani).Hadits di atas adalah prediksi Rasulullah saw, yang sekarang ini telah menjadi kenyataan. Kasus-kasus sosial yang diangkat Nabi seperti: mengurangi takaran, mengelabuhi timbangan, 'melegal'-nya perzinahan, riba, pembunuhan, homoseksual, dan meninggalkan amar ma'ruf nahi mungkar. Kesemuanya merupakan kasus yang dapat melahirkan patologi sosial yang berakhir dengan sebuah musibah atau bencana. Akankah Indonesia ini akan selalu dan selalu ditimpa bencana karena kitanya sudah terlalu dan selalu pula sering melakukan penyimpangan ?So, khususnya dalam kasus waria.Mari kucilkan mereka, jangan beri tempat pada mereka untuk membaur dengan komunitas normal. Jangan bersikap masa bodoh. Sebab komunitas ini lama kelamaan akan merasa mendapat tempat dan diterima oleh masyarakat. Pada waktunya akan disyahkan perkawinan sejenis dan bla-bla lainnya.Kita bersyukur KPK memiliki gigi yang lumayan tajam dalam hal pemberantasan korupsi, tapi kapan kita akan punya kpk dalam hal perzinahan, pembunuhan, homoseksual, lesbian atau pelaku pengaku rasul baru ?Haruskah anak cucu kita ikut menjadi korban kebancian, pembunuhan, mutilasi, keperdayaan kesesatan ?-- Salamun 'ala manittaba al HudaKhud al hikmah walau min lisani al kafir

No comments: